Ilustrasi : (Bp/net) |
Bandar Lampung, BP
Masyarakat Provinsi Lampung patut lega, pasalnya dalam waktu dekat ini, permasalahan perlintasan jaringan Sutet yang melintasi dua perusahaan besar di Jalur lintas timur bakal menemukan titik terang.
Karena Pembangkit Perusahaan Listrik Negara (PLN) saat ini sudah melakukan komunikasi dengan pimpinan perusahaan sugar group, Fauzi Toha.
"Mereka dua Perusahaan perkebunan yakni PT. Gunung Madu Plantation dan PT. Gula Putih Mataram sudah setuju untuk melewati jalan lintas timur (Jalintim) yang akan membuat transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) berkuatan 150 KV sutt,"jelas Amir, Manager Unit Pembangunan Kelistrikan.
Hal itu terungkap , Saat menjawab pertanyaan salah satu Anggota DPRD Lampung, Komisi II Ismansyah, saat Kunjungan DPRD Lampung atasi Byarpet di Aula PLN, Senin (16/6).
Menurut Amir, saat ini pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Fauzi Toha selaku pimpinan. Bahkan saat ini (Fauzi Toha, Red) masih berada di Singapura. Dan masih menunggu keputusan dari Fauzi Toha.
Diakuinya untuk saat ini, belum mendapati izin untuk jalur itu, kendati demikian sudah mendapatkan titik terang, karena dalam dua bulan ini tepatnya bulan agustus menunggu ekstemasinya."Perkembangan sekarang sudah ada titik terang, karena tinggal menunggu ekstemasinya,"ungkapnya.
GM PLN Lampung, I Made Arta mengatakan, terkait kendala yang dialami pembangunan operasional, pembebasan tanah untuk pembanguna pembangkitan dan gardu induk/gardu hubung. Yakni adalah pembangunan jalur untuk jaringan transmisi 150 kv dan jaringan tegangan menengah, perijinan untuk amdal memasuki kawasan hutan, tanam tumbuh penempatan kaki tower/tiang. Keamanan untuk melindungi aset instalasi yang personil dan kesadaran pelanggan atas kewajiban yang membuat cash PLN terganggu
"Untuk rencana upaya jangka pendek meningkatkan kapasitas, keandalan dan pebaikan tegangan, mengendalikan pertumbuhan beban puncak, melalui program, meningkatkan keandalan dan kapasitas tranmisi 150 Kv Bukit Asam-Bukit Kemuning dengan cara rekonduturing, pembelian energi dari listrik ipp dan excess power,"bebernya.
Sementara, Hartarto Lojaya Wakil Ketua Komisi II DPRD Lampung meminta PLN untuk dapat menunda tarif dasar listrik (TDL), yang rencananya akan dinaikin bulan-bulan ini. "Untuk saat ini saya menyarankan agar PLN dapat menunda dahulu TDL,"tandasnya.(Fik)