Senin, 06 Oktober 2014

PTPN 7 Potong 9 Hewan Kurban

Bandar Lampung, BP

Momentum hari raya Idul Adha kerap dijadikan perusahaan, lembaga, hingga perorangan untuk berbagi terhadap sesama. Seperti yang dilakukan PTPN 7 yang menyembelih 9 hewan kurban. Terdiri 8 ekor sapi dan 1 ekor kambing. Daging kurban dibagikan kepada masyarakat sekitar kompleks dan kantor direksi.

Sebelumnya, keluarga besar PTPN 7 menggelar salat Idul Adha 1435 H di halaman Masjid Baitun Nabat, kompleks Perumahan PTPN 7.  Dimaksudkan guna meningkatkan tali silaturahmi keluarga besar. Salat yang di imami Ustad Dr. Yusuf Baihaki, MA itu dihadiri Direktur Produksi M. Natsir, para pekerja PTPN 7, serta masyarakat sekitar Kantor Direksi.

Dalam khotbahnya, Dr. Yusuf Baihaki menyampaikan ceramahnya tentang keteladanan Nabi Ibrahim AS. Menurutnya, Allah SWT memuji Nabi Ibrahim AS dengan sebutan Khalilullah, gelar  yang di dalamnya terhimpun berbagai kebaikan dan sifat-sifat takwa.

Idul Adha dan peristiwa kurban yang setiap tahun dirayakan umat muslim di dunia seharusnya tak lagi dimaknai sebatas proses ritual, tetapi juga diletakkan dalam konteks peneguhan nilai-nilai kemanusiaan dan spirit keadilan, sebagaimana pesan tekstual utama agama.

Kurban dalam bahasa Arab sendiri disebut dengan qurbah yang berarti mendekatkan diri kepada Allah. Dalam ritual Idul Adha itu terdapat apa yang biasa disebut udlhiyah (penyembelihan hewan kurban). Pada hari itu kita menyembelih hewan tertentu, seperti domba, sapi, atau kerbau, guna memenuhi panggilan Tuhan.

Idul Adha juga merupakan refleksi atas catatan sejarah perjalanan kebajikan manusia masa lampau, untuk mengenang perjuangan monoteistik dan humanistik yang ditorehkan Nabi Ibrahim. Idul Adha bermakna keteladanan Ibrahim yang mampu mentransformasi pesan keagamaan ke aksi nyata perjuangan kemanusiaan.

Dengan berkurban, kita mendekatkan diri kepada mereka yang fakir. Bila Anda memiliki kenikmatan, Anda wajib berbagi kenikmatan itu dengan orang lain. Bila Anda puasa, Anda akan merasa lapar seperti mereka yang miskin. Ibadah kurban mengajak mereka yang mustadh’afiin untuk merasakan kenyang seperti Anda. Atas dasar spirit itu, peringatan Idul Adha dan ritus kurban memiliki tiga makna penting sekaligus.

Pertama, makna ketakwaan manusia atas perintah sang Khalik. Kurban adalah simbol penyerahan diri manusia secara utuh kepada sang pencipta, sekalipun dalam bentuk pengurbanan seorang anak yang sangat kita kasihi.

Kedua, makna sosial, di mana Rasulullah melarang kaum mukmin mendekati orang-orang yang memiliki kelebihan rezeki, akan tetapi tidak menunaikan perintah kurban. Dalam konteks itu, Nabi bermaksud mendidik umatnya agar memiliki kepekaan dan solidaritas tinggi terhadap sesama. Kurban adalah media ritual, selain zakat, infak, dan sedekah yang disiapkan Islam untuk mengejewantahkan sikap kepekaaan sosial itu.

Ketiga, makna bahwa apa yang dikurbankan merupakan simbol dari sifat tamak dan kebinatangan yang ada dalam diri manusia seperti rakus, ambisius, suka menindas dan menyerang, cenderung tidak menghargai hukum dan norma-norma sosial menuju hidup yang hakiki. (Hms)

Share this article now on :
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))