Lampung Timur, BP
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) membutuhkan penambahan mobil pemadam kebakaran (damkar). Sayangnya, anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) di BPBD tahun 2014 tidak memungkinkan untuk melakukan pembelian Damkar.
Bila melihat kondisi ini tentu disayangkan. Karena, Lamtim termasuk daerah rawan bencana alam seperti kebakaran. Itu bisa terlihat dari minimnya armada mobil pemadam kebakaran yang dimiliki Pemkab Lamtim. Padahal jangkauan wilayah kabupaten ini luas, yakni 24 kecamatan. Semestinya dibuatkan rayon sebagai efesiensi waktu ketika terjadi musibah seperti kebakaran rumah maupun hutan, namun saat ini mobil damkar yang dimiliki Kabupaten Lamtim hanya tersedia 2 unit. "Memang benar hanya dua unit mobil damkar, satu mobil sudah tua dan satunya lagi masih bagus," jelas Kepala BPBD Lamtim Mansyur Syah, Kamis (24/4).
Menurutnya, dua unit mobil damkar tidak efektif dalam penanggulangan bencana kebakaran. Sebab tidak sebanding dengan luas wilayah kabupaten ini. Bukan hanya itu saja, jangkauan untuk sampai di 24 kecamatan terlalu jauh sehingga membutuhkan waktu yang cukup banyak. "Kalau anggaran di APBD memang tidak support untuk pengadaan mobil damkar tahun ini. Itu yang menjadi kendala kami, andai saja satu mobil tidak dapat dipergunakan kerok urusannya," imbuhnya.
Menurutnya, dirinya berencana mengusulkan penambahan mobil damkar ke instansi terkait, dengan membuat program mobil damkar berada di setiap rayon pada 24 kecamatan.
Idealnya, lanjut Mansyur, pemkab Lamtim semestinya memiliki lima unit mobil damkar yang disiagakan pada setiap rayon. "Memang tidak mudah mewujudkan hal itu karena dibutuhkan kerja keras. Namun saya akan berupaya agar tahun ini ada penambahan mobil damkar," ungkapnya.
Mansyur mengatakan, mobil damkar yang ada harus diimbangi dengan pengalaman anggota satuan petugas penanggulangan bencana (Satgas PB) yang handal. Untuk saat ini pemkab memiliki 38 anggota Satgas PB, diharapkan satgas ini mampu memberikan kontribusi dalam membantu masyarakat bila terjadi bencana alam dan kebakaran. "Kalau satgas sudah cukup, tinggal mikirin fasilitas penunjang lagi," tutupnya. (ozi)