BONGKARPOSTT.COM
Hingga kini, di Kabupaten Tanggamus belum ada tanda-tanda adanya gerakan Negara Islam Irak dan Suriah atau yang sering disebut ISIS.
Komandan Kodim 0424 Tanggamus Letkol Inf Rusdian Parma menegaskan, bahwa gerakan ISIS atau Negara Islam Irak dan Suriah, sebenarnya hanya untuk memecah belah umat muslim di dunia dan Indonesia.
Sebab, menurut Rusdian, ISIS merupakan rekayasa bentukan intelijen dari Amerika, Inggris dan Israel. Ketiganya memanfaatkan gerakan kelompok Islam radikal di Timur Tengah. Lama - kelamaan karena berdalih mendirikan bentuk negara baru agama, maka usaha tersebut berhasil dan mendapat simpatik dari negara-negara lain. "Namun dibalik itu, sebenarnya mereka ingin memecah belah umat muslim di dunia termasuk Indonesia. Sebab nantinya umat muslim pasti menjadi terpecah karena perbedaan pandangan tersebut," kata Rusdian, Minggu (7/9).
Gerakan ISIS cenderung mengarah ke perbuatan terorisme, tindakan radikalisme dan itu tidak diajarkan dalam Islam. Itu dilakukan karena sebenarnya mereka ingin memecah belah umat muslim.
Sama halnya yang diungkapkan Ketua NU Tanggamus, Samsul Hadi, menyatakan bahwa gerakan ISIS bukan mencerminkan orang yang berahlak Islam, justru perbuatannya bertolak belakang dengan pandangan Islam itu sendiri.
Namun, untuk mengantisipasi adanya jaringan ISIS, Nahdlatul Ulama (NU) cabang Tanggamus ini akan membantu aparat penegak hukum dalam mendeteksi jaringan ISIS di kabupaten ini. "Kami akan membantu memberi informasi ke aparat keamanan dan penegak hukum jika ada jaringan ISIS masuk ke Tanggamus, sebab gerakan itu bersifat radikalisme," kata Samsul.
Ia mengaku, dalam Islam diajarkan menghargai perbedaan, dari mulai beda golongan, suku, bahkan sampai beda agama. Namun ISIS justru memaksakan sebuah paham dan itu pun tindakannya dengan kekerasan, bahkan sudah masuk ke pembunuhan massal. (Ar)
Minggu, 07 September 2014
0 Comments
Facebook Comments by
Media Blogger
Langganan:
Posting Komentar (Atom)