Waykanan, BP
Aksi demo yang akan dilakukan sejumlah wartawan Kabupaten Waykanan memicu reaksi positif dari Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemerintah Kabupaten Waykanan. Pajri. Ia berjanji akan berupaya mencari talangan untuk membayar hutang instansinya di tahun 2013, kepada sejumlah media cetak dan elektronik yang bertugas di kabupaten tersebut.
Para wartawan mengancam akan melakukan demonstrasi pada saat acara Begawi Adat dalam rangka peringati HUT Kabupaten Way kanan ke-15 di Islamic Center, Kamis (24/4) kemarin. Janji Pajri tersebut berhasil mengurungkan niat para wartawan untuk demo. “Kami akan berusaha membayar hutang kepada media dengan cara mencicil,” ujarnya.
Azuwar Jayadi, salah satu ketua organisasi wartawan di kabupaten setempat, menyayangkan terjadinya konflik antara humas pemkab dengan awak media hanya gara-gara hutang yang belum terselesaikan. “Hal ini mencoreng nama baik suatu pemerintahan daerah hanya karena masalah pembayaran hutang yang tidak seberapa, namun menghambat pempublikasian pembangunan di derah tersebut, “ ujar Mang Wik, sapaan akrabnya.
Terkait pernyataan Sekdakab Waykanan Bustam Hadori yang mengatakan adanya kebocoran anggaran di Bagian Humas, Mang Wik mengatakan, persoalan ini harusnya ditindaklanjuti secara hukum, apalagi sudah diketahui oleh Sekda. “Kok didiamkan saj, ini salah satu gambaran birokrasi pemerintahan yang ada di negara kita, sudah ketahuan bawahannya melakukan kesalahan, tapi cuek-cuek saja,” tandas Wik.
Sempat diberitakan sebelumnya, Bagian Humas Pemkab Waykanan memiliki hutang hingga ratusan juta rupiah kepada sejumlah media massa di kabupaten setempat, pada tahun 2013 lalu. Namun ditengarai, hal ini terjadi lantaran ada kebocoran anggaran di satuan kerja tersebut.
Gunawan, Kasubag Humas setempat sempat mengatakan, bahwa semua tunggakan pembayaran koran maupun advetorial akan dilunasi di awal tahun 2014 ini. Sayangnya, hingga saat ini, April 2014, apa yang di janjikan oleh Kasubag Humas itu belum ada kejelasan. Begitu juga dengan jawaban Pajri, Kabag Humas saat ini, yang semakin "mak jelas”.
Atas kejadian ini, sejumlah awak media di kabupaten setempat pun ngeluruk ke Sekdakab Waykanan dan mengadakan audiensi terkait tunggakan Humas kepada media massa di tahun 2013. Sekitar 20 orang wartawan, media cetak maupun elektronik diterima Sekdakab di ruang kerjanya, Selasa (22/4) mencari solusi tentang pembayaran hutang Humas Pemkab ke awak media.
Bustam Hadori, Sekdakab Waykanan dalam audiensi kemarin menyaratakan siap bertanggungjawab melunasi semua tunggakan kepada media dengan cara mencicil. Namun, itu pun baru akan diajukan melalui Anggaran Pendapatan Daerah Perubahan (APBDP) di bulan Mei. Mendengar penjelasan ini, secara spontan kalangan awak media menolak.
Pasalnya, Dedi, wartawan Radar TV mengatakan, bahwa salah seorang narasumbernya yang minta namanya dirahasiakan, pernah mengcroscek ke Dinas P2KA dan mengkonfirmasi tentang anggaran humas Kabupaten Waykanan tahun angaran 2013. Dan menurut narasumber ini, bahwa anggaran humas sudah terserap 100 persen. “Namun, pembayaran ke media belum mencapai 70 persen, maka dari itu kami menolak
dan kami tidak mau jadi bantalan dari oknum pejabat yang mengkambing hitamkan awak media,” tukas Dedi.
Mendengar hal itu, Bustam Hadori dengan santai menanggapi dan mengakui terjadinya kebocoran anggaran pada Humas Pemkab Waykanan sebesar Rp230 juta di tahun 2013. “Hingga saat ini belum jelas kemana hilangnya uang tersebut,” ujar Hadori. Yang jelas, tambahnya, Kabag Humas terdahulu harus bertanggungjawab dengan hilangnya aggaran tersebut.
Kalangan awak media pun juga akan melakuan demonstrasi jika hutang Pemda tidak dilunasi secepatnya. Dan, selama acara HUT Kabupaten Waykanan yang ke - 15 tahun ini, para awak media melakukan boikot dengan tidak melakukan peliputan HUT. (ujang)