Jaringan listrik PLN di lingkungan perkantoran Pemkab Pringsewu dayanya tak stabil. Sering kali termis meteran turun, dan terjadi di sejumlah kantor satuan kerja (satker) yang baru mereka tempati tersebut.
Lemahnya daya listrik milik PLN itu terjadi di Kantor Dinas Perhubungan, Inspektorat, BKD dan kantor lainnya, saat para pegawai sedang bekerja menggunakan sarana kantor yang menggunakan listrik kerap kali termisnya turun mendadak.
Tentu saja kondisi ini dikeluhkan oleh para pegawai di kantor tersebut. Padahal listrik di sejumlahkantor tersebut menggunakan meteran elektrik (pulsa) dengan daya tinggi, namun yang mengherankan tetap saja dayanya kurang dan juga tidak stabil. Ini juga diungkapkan oleh Bambang, seorang pegawai di Dinas Perhubungan setempat.
Ia mengatakan, sejak ditempati, kantor Dinas Perhubungan yang menjadi kendala utama adalah persoalan listrik, karena termis PLN yang sering turun karena dayanya ngedrop dan belum ada perbaikan dari pihak PLN. “Kami sudah memberikan laporan kepada pihak PLN Pringsewu terkait seringnya termis listrik turun, dan ini sangat mengganggu kerja kami,” ungkapnya.
Untuk itu, dia mengharapkan rendahnya daya PLN atau rendahnya tegangan voltase listrik di wilayah perkantoran Pemkab bisa segera diperbaiki. Bahkan, menurut dia, sering kalinya turun termis PLN di kantor mereka diduga karena dayanya rendah. “Kami sudah melaporkan keluhan ini pada pihak PLN, namun belum pernah diperbaikinya jaringan PLN di wilayah ini, sehingga masih ada berbagai kendala persoalan setrum belum teratasi juga,” kata dia.
Sementara menurut Kabag Jaringan PLN Pringsewu, Syarif,ST lemahnya tegangan poltase listrik di komplek perkantoran Pemkab Pringsewu, karena PLN belum bisa melakukan perbaikan karena pemasangan jaringan PLN di lokasi itu dilakukan oleh Dinas PU Pringsewu. “Ini masih wewenang Dinas PU dan belum ada serah terimanya kepada PLN,” ujarnya.
Menurutnya, jika sudah diserahkan pada PLN barulah pihaknya akan melakukan perbaikan jaringan atau lainnya karena proyek PLN ini masih dalam masa pemeliharaan. “Namun jika terkait pelayanan dan gangguan, memang itu tugas kami,” imbuhnya. (jon)