BONGKARPOSTT.COM
Di tengah-tengah polemik perlu atau tidaknya pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) antara presiden SBY dan Jokowi terkait kenaikan BBM yang dinilai menyengsarakan rakyat, Dimanfaatkan oleh oknum-oknum spekulan melakukan penimbunan BBM. Pasalnya, sejak awal bulan Agustus ini berdasarkan informasi yang dihimpun Bongkar Post sudah ratusan ribu liter BBM Ilegal yang sudah diamankan oleh aparat kepolisian.
Padahal saat ini gencar-gencar pemerintah sedang melakukan penghematan BBM untuk mencegah kuota BBM dalam negeri akan habis.
Pengamat Ekonomi Lampung, Erwin Oktaviano, menilai bahwa harga BBM adalah suatu isu yang sangat sensitive. Maka harus dikemas dan dipersiapkan sedemikian rupa supaya tidak menjadi masalah yang berlarut-larut di massa depan.
Karena menurutnya, dampaknya secara ekonomi cukuplah besar. ”Dimana hal yang pertama terjadi ketika kenaikan BBM ialah harga barang konsumtif yang juga ikut naik. Sehingga dampaknya juga pada peningkatan biaya hidup masyarakat,” kata Erwin, saat dihubungi via ponsel, Minggu (31/8) malam.
Namun demikian, kata Dosen UBL ini, terkadang para politisi dan juga media memanfaatkan ini sebagai sebuah senjata politik mereka untuk saling menjatuhkan, saling menyerang satu sama lain untuk mendapatkan simpati. ”Padahal ini kan menyangkut masyarakat Indonesia pada umumnya,” imbuhnya.
Bagaimana pun polemiknya, kata dia, rangkuman dari masalah ini ialah bagaimana di masa depan pemerintah mampu meningkatkan pendapatan masyarakat setinggi - tingginya. ”Agar harga BBM ini tidak menjadi permasalahan yang berlarut-larut seperti lingkaran setan ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Diketahui berita sebelumnya, aparat Kepolisian Resort kota (Polresta) Bandar Lampung pada Selasa (19/8) lalu, sebanyak 72 ribu liter BBM yang diduga ilegal ditemukan di sebuah gudang di Jl. Hasanudin, Kelurahan Kangkung, Telukbetung Selatan Bandar Lampung.
Belum lagi, tangkapan minyak mentah berasal dari wilayah Palembang, Sumatera Selatan, akan dikirim menggunakan mobil tangki bermuatan 36.000 liter ke wilayah Tangerang, Banten.
Pantauan Bongkar Post, di gudang Mapolresta Bandar Lampung baru-baru ini terdapat barang bukti dua unit mobil tangki Plat nomor Mobil B 9084 CFU dan B 9078 CFU dengan kapasitas isi minyak satu kendaraan 36 ribu liter. Polisi juga melakukan penahanan enam orang di tempat penyimpanan minyak mentah. Yakni, yakni Paijo, Winoto (keduanya sopir mobil), Perdi, Robi (kenek mobil), Bayu Hamid (warga Bogor), dan Joko (warga Medan). Bayu dan Joko memang bekerja di gudang tempat penimbunan minyak mentah tersebut.
Selain itu, Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal sebanyak 2 000 liter juga disita polisi dari sebuah gudang di Jalan Yos Sudarso, Telukbetung Selatan, Bandar Lampung (Gudang di belakang Gunung Kunyit), Rabu (13/8) lalu.
Di Kabupaten Mesuji, Petugas kepolisian jalan raya (PJR) induk 02 Pematang, Mesuji, mengamankan seorang supir, Dadan (35) berikut satu unit kendaraan truk boks dengan plat nomor B 9176 YM diduga mengangkut bahan bakar minyak (BBM) ilegal jenis pertamax racing sebanyak 2.000 liter.
Direktur Lalulintas Polda Lampung, Kombes Pol. Sustri Bagus Setiawan saat dikonfirmasi baru-baru ini, mengatakan, petugas kepolisian jalan raya (PJR) Induk Dua Pematang, Mesuji saat melakukan giat patroli di tugu perbatasan jembatan Way Mesuji, Lampung-Palembang, Sabtu (9/8) sekitar pukul 01.30 Wib dini hari telah mengamankan satu unit kendaraan colt disel yang dikendarai oleh Dadan (35). “BBM itu dikemas dalam tower penampungan air segi empat ukuran 1.000 liter, berasal dari PT Pertamina UPMS II Kertapati Lama Palembang, Sumatera Selatan. Rencananya akan didistribusikan di SPBU 31.12902 di Jl. HR Rasuna Said Jakarta Selatan,” kata Sustri , Minggu (10/8).
Saat ditanya petugas PJR tentang surat dokumen barang, Dadan hanya bisa menunjukan gate pass yang dikeluarkan dari pihak Pertamina Palembang hanya ditandatangani dan di stempel oleh seorang petugas keamanan, bukan pejabat Pertamina terkait. Selanjutnya, Dadan dan truk yang dipakai untuk membawa BBM langsung diamankan petugas Pos PJR induk 02 pematang Mesuji. “BBM Pertamax kan harganya sama dan tidak subsidi, mengapa dari Palembang harus dikirim ke Jakarta yang justru malah menambah biaya lagi? Itulah yang membuat sangsi pengiriman BBM ini, makanya kita amankan. Truk pembawa BBM sudah diamankan di Polres Mesuji. Sopirnya saat ini sedang dalam proses pemeriksaan oleh Dirkrimsus Polda,” katanya.
Patut diacungi jempol untuk aparat kepolisian, pasalnya dengan penangkapan BBM illegal tersebut diharapkan para oknum spekulan jera dan tidak mengulangi perbuatannya lagi. (Fik)
Minggu, 31 Agustus 2014
0 Comments
Facebook Comments by
Media Blogger
Langganan:
Posting Komentar (Atom)