BONGKARPOSTT.COM
Polres Tanggamus menggelar rekonstruksi pembunuhan Ispandi sekeluarga. Menurut Pj Kasat Reskrim Iptu Syahrial, rekonstruksi ini dilakukan untuk menambah proses penyidikan yang selama ini telah dilakukan. Rekonstruksi tersebut digelar di rumah Ispandi di Pekon Landbaw, Kecamatan Gisting. "Dalam rekonstruksi ini kami ingin mengetahui runtutan para pelaku melakukan tindak kriminalnya," kata Syahrial, Selasa (9/9).
Kemudian untuk mengamankan pelaksanaan rekonstruksi pembunuhan Ispandi sekeluarga, sambung Syahrial, Polres Tanggamus telah mengerahkan sebanyak 180 anggota Polres Tanggamus. “Jumlah tersebut bagi anggota yang mendapatkan surat perintah, selebihnya ada anggota lain yang turut menjaga lokasi dari berbagai kesatuan,” ujarnya.
Selain kepolisian, anggota Sat Pol PP, hansip Pekon Landbaw, Kecamatan Gisting juga ikut berpartisipasi untuk mengamankan lokasi. Meski ratusan aparat berjaga, namun mereka kewalahan karena banyaknya warga yang datang menonton. Bahkan setelah rekonstruksi dan membawa tiga tersangka keluar dari tempat rekonstruksi, polisi menunggu waktu yang tepat. Meski akhirnya bisa dibawa dengan penjagaan yang berlapis.
Ada 30 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi pembunuhan Ispandi sekeluarga tersebut. Menurut Pj Kasat Reskrim Iptu Syahrial, adegan itu sesuai penyidikan di berita acara pemeriksaan (BAP). "Para tersangka hafal semua adegan yang mereka lakukan, tidak ada masalah proses rekonstruksinya," kata Syahrial.
Ia menjelaskan, dari para tersangka dalam melakukan pembunuhan, mengesankan mereka bukan pembunuh, namun mereka melakukan cara bagaimana menghabisi saja.
Kemudian, dari hasil penyidikan dan rekonstruksi, tetap disimpulkan bahwa kasus ini kriminal murni. Adapun otak pembunuhan adalah Endang dan Hendra.
Selain itu, ratusan orang membanjiri tempat rekonstruksi pembunuhan Ispandi sekeluarga. Mereka umumnya dari warga Kecamatan Gisting dan sekitarnya, yang ingin melihat bagaimana rekonstruksi dan melihat langsung para pelakunya. "Pengen liat aja seperti apa pembunuhnya. Kalau sudah liat kan puas," kata Aris, warga setempat.
Namun upaya mereka terhalang puluhan polisi yang berjaga di sekeliling rumah. Polisi berjaga supaya rekonstruksi dapat berlangsung lancar.
Belasan pedagang makanan keliling pun ikut memanfaatkan momen rekonstruksi pembunuhan Ispandi untuk berjualan. Bagi pedagang, hal ini merupakan kesempatan, karena puluhan orang berkerumun yang tentunya mereka merasakan haus dan lapar. (Ar)
Selasa, 09 September 2014
0 Comments
Facebook Comments by
Media Blogger
Langganan:
Posting Komentar (Atom)