Bakar fasilitas kantor, dan lempar security PT SERB ke laut
BONGKARPOSTT.COM
Ratusan masyarakat yang mengaku pejuang rakyat peduli Gunung Rajabasa melakukan aksi pembakaran fasilitas PT. Supreme Energy Rajabasa (SERB) berupa basecamp, tepatnya di Desa Sukaraja Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Selasa (24/6).
Aksi pembakaran ini dilakukan sebagai bentuk penolakan keras dan kekecewaan terhadap pemerintah terkait akan dilakukannya pengeboran Gunung Rajabasa oleh PT. SERB.
Berdasarkan pantauan Bongkar Post di lapangan, ratusan massa berkonvoi mengendarai kendaraan roda dua dan mobil truck dengan memakai ikat kepala dan lengan berwarna putih. Selain itu massa juga membawa senjata tajam seperti bambu runcing, parang, golok, mendatangi basecamp PT. SERB. Setiba di lokasi, ratusan massa langsung berbuat anarkis dengan melempari pos security, serta membakar fasilitas - fasilitas yang ada di lokasi.
Meskipun aparat kepolisian Polres Lamsel yang sebelumnya sudah berjaga - jaga untuk melakukan pengamanan di lokasi seolah melakukan pembiaran dan tidak dapat berbuat apa - apa guna menghindari bentrokan massa.
Salah satu massa menegaskan, aksi massa ini dilakukan sebagai bentuk penolakan keras masyarakat terhadap pengeboran Gunung Rajabasa yang akan dilakukan PT. SERB. Dimana masyarakat tidak akan membiarkan Gunung Rajabasa dirusak apalagi sampai dilakukan pengeboran. "Tidak ada negosiasi apapun terhadap Gunung Rajabasa, membela Gunung Rajabasa merupakan kewajiban kami pejuang rakyat," tegasnya yang tidak mau menyebutkan identitasnya.
Setelah melakukan pembakaran, massa juga menempelkan spanduk yang bertuliskan "Lokasi PT. SERB ini telah dikuasai oleh masyarakat adat leluhur Lampung,". Setelah itu massa langsung meninggalkan lokasi dan terlihat kumpul di Desa Canti Kecamatan Rajabasa.
Mendapat kabar massa yang akan menuju lokasi kantor PT. SERB yang berada di daerah Patriot Kelurahan Kalianda, petugas langsung berjaga - jaga di lokasi kantor yang selama ini digunakan.
Kapolda Lampung Brigjen Pol Heru Winarko saat meninjau lokasi tersebut pasca kerusuhan terjadi, sangat menyayangkan aksi para demonstran yang anarkis. "Ini sangat disayangkan, ini bukan penyelesaian," ungkapnya saat melakukan tinjauan di lokasi pasca kerusuhan.
Lebih lanjut dikatakannya, bahwa polisi telah menerjunkan sejumlah pasukannya, namun karena jumlah massa yang lebih banyak sehingga massa mampu merangsek masuk dan melakukan tindak anarkis. "Kita sudah siapkan pasukannya, tadi kita terjunkan sekitar 150 personil," bebernya.
Ia juga menuturkan, bahwa sebelumnya pihaknya telah menghimbau PT. SERB untuk membuat kantor dengan Plan Protection yang baik tapi nampaknya himbauan tersebut tidak diindahkan oleh PT. SERB. "Kita telah himbau sejak setahun lalu agar kantornya dipagar yang rapat serta pemasangan alat CCTV harus siap, namun tampaknya hal ini tidak dilakukan oleh pihak PT. SERB," tegasnya.
Ia juga menghimbau masyarakat untuk selalu mengedepankan musyawarah untuk menyelesaikan masalah. "Ya sesuai tradisi kita, selalu kedepankan musyawarah dan jangan selalu menggunakan emosi," tutupnya.
Sementara itu, Kapolres Lamsel AKBP Bayu Aji menerangkan, bahwa pihaknya telah mengantisipasi hal ini, namun diakuinya aksi massa memang diluar kendali. "Kita sudah antisipasi sebelumnya, tapi memang para masyarakat yang datang tadi ada yang dipengaruhi oleh alkohol sehingga tidak dapat dikendalikan emosinya," terangnya.
Ia juga membeberkan, bahwa pihaknya akan melakukan tindakan tegas terhadap para massa yang diketahui melakukan tindakan anarkis. "Untuk saat ini kita sedang melakukan penyidikan lebih lanjut, apabila diketahui pelaku yang melakukan aksi pengerusakan maka tentu saja ini melanggar hukum dan kita tidak segan - segan untuk menindaknya," tandasnya.
Selain itu ditempat yang sama, menurut salah seorang petugas keamanan PT. SERB yang berjaga dilokasi tersebut mengungkapkan, bahwa ada sekitar 10 orang security dan tujuh orang tokoh masyarakat yang berjaga pada saat itu. "Sekitar jam sebelasan kejadiannya, kami tidak menyangka kalau massa akan berbuat seperti itu, bahkan kalau tadi saya tidak lari mungkin saya sudah dihajar juga mas, tadi aja kawan saya ada yang dibuang ke laut," ujarnya. (Rdi)
Selasa, 24 Juni 2014
Rusak Gunung Raja Basa, Masyarakat Berang
0 Comments
Facebook Comments by
Media Blogger
Langganan:
Posting Komentar (Atom)